PR Blogwalking: Apa Saja Sih Pengalaman Saat SD Yang Impressing?

Dalam menjalin jejak silaturahim dengan sesama teman bloggers, tiap OL menyempatkan Blogwalking seringnya saat sudah di rumah sehingga seringnya pula hanya bisa meninggalkan jejak di chat box setelah baca postingan karena koneksi modem saya tidak support untuk beberapa type comment box.

Jalan-jalan dari beberapa istana teman blogger (yang masih saya ingat : Yan Muhtadi Arba Naya Elbetawi, Keven) saya baca pada ramai mengerjakan PR. Duh senangnya jadi “penonton” teman-teman lagi dapat PR ( pengakuan jujur 100%: kebiasaan jaman sekolah happy cheerful jika tidak ada PR ). Setelah beberapa waktu merasa merdeka, datang juga jadwal saya mengerjakan PR dari Mbak Ananda Mutiara yang dapat PRnya dari Abi Sabila *mikir MODE ON* bukan karena keberatan ( wong dapat tema untuk new entry honestly senang ) tapi flash back kembali ke jaman SD? 

Wouw, jadi pengen pinjam mesin waktunya Doraemon deh…
Setelah bertapa dan semedi beberap waktu ( untung Gurunya sabar jadi gak kena teguran kelamaan ngerjain PRnya). Sebelumnya mohon di maklumi kalau hasilnya jauh dari prakiraan cuaca karena sudah lama tutup buku SD. 

Langsung saya mulai membuka catatan masa silam, ini beberapa pengalaman saat SD yang impressing adalah:

Yang Pertama, Saya pernah tidak naik kelas dan di situ saya malah merasa bahagia.
Saya bersorak gembira ketika menerima raport dan ternyata TIDAK Naik kelas waktu kelas 1 SD. Nah Lhoh, “keren” kan anak tidak naik kelas malah merayakannya dengan gendongan punggung gantian sesama teman yang tidak naik kelas, namanya Astutik. 

Al kisah kala itu saya memang jumping langsung ke SD karena pas TK maunya di tungguin setiap hari. Padahal ortu saya tiap hari harus ke sawah, kakak-kakak pada sekolah semua. Finally, diputuskan saya langsung transfer masuk SD (jaman saya dulu kan lagi gencar-gencarnya gerakan bebas buta aksara di desa-desa, jadi longgar syarat dan ketentuannya unttuk masuk SD, gak ribet njlimet seperti sekarang). Pertimbangannya adalah di SD sudah ada kakak-kakak saya sehingga tidak perlu ada acara nungguin saya sekolah seperti di TK. Please….jangan di bully ya karena saya pernah tidak naik kelas ( bisa nangis bawang bombay lho kalau di bully…xixixiiii).

Yang Kedua adalah Saya baru bisa membaca buku saat di kelas 2 SD lho?
Jadi waktu saya naik kelas sebenarnya saya belum bisa baca (nulis sih bisa kan tinggal ngikutin yang ada di papan tulis). Kala itu saya juga heran kok bisa saya naik kelas padahal belum bisa baca buku? Guru saya ( BU Tatik) kasihan atau bisa ‘membaca’ kalau setelah naik kelas saya akan bisa membaca?. Apapun alasannya, yang jelas finally saya tidak mengecewakan beliau karena telah berbijaksana dan baik hati memberi saya kesempatan naik kelas 2.

Yang Ketiga, rangking saya stabil pada posisi pertama mulai kelas 3 sampai lulus SD. 
Bisa ditebak dong kalau ada lomba-lomba bisa dipastikan saya masuk nominasi sebagai duta sekolah dalam ajang kompetisi kala itu, Alhamdulillah. Sebenarnya saya bukan tipe murid yang biasa tiap hari belajar ( open another my secret: kebiasaan buruk dari SD sampai di bangku kuliah: belajar kalau ada tugas dan ujian). Warning: Jangan di tiru yang ini ya anak-anak *menirukan gaya Guru di depan kelas*. 

Yang Keempat : Selain rangking 1, beberapa hal yang juga angkanya 1 adalah: sepatu,tas baju seragam saya jumlahnya 1 pasang/setel sampai lulus SD. 
Bisa membayangkan ya bagaimana saya menggunakannya? Ya sudah tidak perlu di bayangkan, sebagai gambaran ya kira-kira ada miriplah seperti Laskar Pelangi the movie tapi beda setting dan cerita serta sedikit lebih baik karena jarak SD ke rumah tidak sejauh para laskar Pelangi. Dan yang lebih baik lagi, saya berangkat pakai sepatu tapi kalau pulang sepatu dilepas (biar awet), tempat tinggal saya juga jauh dari laut tapi ke sawah bisa di bilang ‘kebiasaan’ yang sudah di tanamkan sejak dini.

Dan yang Kelima, saya tidak takut dengan teman cowok
Kalau ada yang ngledekin atau usil sama saya, jika terjangkau langsung saya tonjok. Kalau lari saya kejar, nah kalau gak bisa ngejar maka jurus andalan saya adalah saya lempar dengan kerikil sampai kena. Jadi sebenarnya saya ada bakat terpendam jadi murid bandel tapi under control gitu deh. 

Pernah suatu kali saya bikin keributan di kelas (waktu kelas 6) tapi yang kena lempar penghapus papan tulis teman kelas cowok yang memang aslinya dia super bandel. Guru killer gak ada, teman mbolos juga gak ada ( saya lebih suka masuk sekolah karena kalau mbolos itu artinya saya on duty ke sawah ). Jajanan favorite gak ada karena uang sakunya juga gak ada. 

Apapun wewarna masa dan peristiwa yang saya jalani kala SD, bagi saya tetap bagian hidup yang bisa saya kenang dengan segenap kerinduan. Kala itu saya tetap bisa bermain dengan riang gembira dengan aneka permainan yang sekarang sudah langka saya lihat, tak ada rasa minder meski sekolah serba 'pas'. Dan sekian cerita dan kisah yang menghiasinya, bisa bikin novel bosen nanti yang membaca kalau saya tulis semua di sini. 

Bagi saya, apapun warna masa lalu yang penting bagaimana kita sekarang memaknainya. Toh, saat sekarang jika ada moment-moment reuni isinya selalu gelak tawa tiap kali diantara kami refresh kejadian-kejadian konyol kala SD ( sekolah ) dulu. Jadi cukup sekian PRnya ( horeeee kelar deh, semoga masih bisa di nilai… )

Ini dia yang harus mikir-mikir lagi, estafet PR pada teman blogger yang lainnya demi persahabatan dan keakraban bersama. Katanya ngasihnya ke 5 teman, baiklah Bismillah semoga yang saya sebutin di bawah ini berkenan menerima PR persahabatan ini. 
  • My sista Mutiara devi ( hayoo, kerjain Tugas kuliahnya sekalian ngerjain PR ini ya…) 
  • Mbak Lidia Artati ( Boleh kan ngasih PR pada Mbak Bu guru ? ) 
  • Nurul Khaqiqi ( Biar gak butek mulu, ini aku kasih PR ya) 
  • Mbak Dewi ( maaf ya baru kenal udah ngasih PR neh) 
Nah, mohon maaf jika yang saya mention di atas kurang berkenan atau tidak sempat untuk mengerjakan PRnya. Ini PR open mind kok, Syukur Alhamdulillah jika semua pada berkenan dengan PR tersebut. Semakin banyak kan lebih baik sehingga jalinan ukhuwah dan persahabatannya juga tambah luas …


Selamat mengerjakan PR dan happy blogging semuanya, Cheers :)


Maaf, semua link blog di dalam list blog yang menerima PR persahabatan berubah jadi broken link. (edited 9 Juni 2020)

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

59 comments:

  1. kenangan SD, remember about the past, wow its nice story :)

    ReplyDelete
  2. @BlogS of Hariyanto: bener banget, kenangan akan selalu ada 'keindahan' saat sudah menjadi cerita...

    ReplyDelete
  3. Waaa kelas satu ga naik? Wkwkwk...

    ReplyDelete
  4. akhirnya bisa ngerjain PR juga,,selamat" :-D

    ReplyDelete
  5. tidak naik kelas kok malah pada gendongan? -___-

    ReplyDelete
  6. @Sitti Rasuna Wibawa: Ya harap maklum (jangan di ledekin dunk...nangis neh..hwuaaa), kan gak pake sekolah TK.

    ReplyDelete
  7. salut dengan kejujurannya lho, dan salut, walau pernah ga naik kelas tapi bs stabil di rangking 1 terus di kelas2 berikutnya... prok..prok..prok..
    tomboy juga ternyata dirimu ya mba, sama spt aku, tapi aku mulainya di masa SMP, waktu SD masih culun dan cemen. Hehe...
    trims atas kebijaksanaannya tidak menghibahkan tugas ini padaku (kan diriku udh dapat tugas seperti ini juga and done well...)

    ReplyDelete
  8. @jiah al jafara: Iya neh, soale udah ada PR november rain yang mesti di kerjain.

    ReplyDelete
  9. @panduan belajar blog: Nah itu dia, saya juga heran kenapa kala tahu tidak naik kelas malah gendongan seneng? Mungkin sadar memang belum 'mampu' utk naik kelas. Saat kelas 1 usia saya masih sekitar 5tahun soale

    ReplyDelete
  10. @alaika abdullah: Ma kasih Mbak, saya menganggap 'tidak naik' kelas sebagai masa sekolah TK saya. Sepertinya Tomboy'nya kebawa pengaruh saudara yang banyak cowoknya, kakak perempuan saya sudah meninggalkan rumah saat saya masih kelas 4 SD, otomatis yg lebih banyak mempengaruhi sytle saya ya saudara-saudara laki-laki...

    ReplyDelete
  11. wah.. Bu Tatik baik banget ya :D

    ReplyDelete
  12. @godean-kita: Bu tatik dulu ngajar kelas 1 dan 2...Bu Tatik 'mengajarkan' bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan...halahhh dalih apaan nih ? hehehe

    ReplyDelete
  13. setelah tak mampu untuk meminjam mesin waktunya doraemon maka satu2nya cara untuk menenang segalanya di masa SD adalah dengan memutar memori kembali yang telah lama tersimpan...kenangan masa kecil adalah kenangan yang indah dan sangat lucu..

    ReplyDelete
  14. wha,,,,

    masa SD masa yang susah buat keluaRGa q.

    koment mu mlebu spam mbak.
    hahahaha

    ReplyDelete
  15. point kelimaa...jadii atuuttt bikin salah sama kamuu #eaaa...atuut dilempar pake pnghapus papan tulis...hhhihii :D

    ReplyDelete
  16. kyaknya kenangan SD susah tuk dilupain ya..

    ReplyDelete
  17. Jadi ingat rumah bila lihat artikel yang satu ini

    salam.
    di tunggu come backnya sobat

    ReplyDelete
  18. @Berbagi Ilmu Pengetahuan: Tengkyu, semoga bisa lebih bersemangat untuk posting dengan lebih baik. Btw, mang google suka ngasih PeER juga ya...?

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah PRnya dah dikerjakan :) Ma kasih banyak, Jazakumullah Mbak Ririe. Wah semuanya serba 1 ya sampai seragam pun cuma 1 stel, gimana pakenya hehehe kalo untuk 2 hari mungkin tidak masalah tapi kalau untuk 1 lebih dari 2 hari hemmm nggak bisa ngebayangin :)
    Kalo aku dulu di TK malah sempat 2 tahun (TK Nol Kecil dan TK Nol Besar) :) karena mau masuk SD belum memenuhi syarat, umurku masih terlalu muda untuk masuk SD :)

    ReplyDelete
  20. @Anonim: Iya neh, Doraemon di sms gagal terkirim sepertinya sedang jalan-jalan dengan nobita kali ya? Btw, setiap kenangan (meski sesusah apapun saat itu) akan selalu indah saat kita kenang kok. * Why anonim*

    ReplyDelete
  21. @riva'i: Masa Sekolah (gak hanya SD), untk survive adalah perjuangan yg luar biasa kala itu..apalagi bisa sampai 'pergi' sekolah..

    ReplyDelete
  22. @Naya Elbetawi: euyy, kebetulan saja kala itu nasib lagi 'mujur' jadi gak kena lempar penghapus papan tulis dari GUru....hehehe

    ReplyDelete
  23. @Ananda Mutiara: Gak bisa ngebayangin ya Mbak? Meski tidak sama persis, ya kira-kira banyak kemiripan suasana SD saya dulu dengan Laskar Pelangi. Nak desa jaman saya bahkan seterika baju saja hal langka lhoh...1 stel seragam merah putih, pramuka, dan kaos OR.

    ReplyDelete
  24. @yudee: Setiap masa sekolah memiliki kenangan tersendiri dengan keunikannya masing-masing...

    ReplyDelete
  25. @Taman Bacaan: Ma kasiih supportnya, sama-sama lahir dan besar di desa kah? I'll visit back sooner:)

    ReplyDelete
  26. wuahuahua ga naik kelas malah dirayakan ya... :))

    ReplyDelete
  27. keren jg yach nggak takut sama cowok, cewek yg berani, khan jarang tuh , tuh cowok yg kena lempar penghapus dpt karma kali ya :)

    ReplyDelete
  28. @Ely Meyer: Kebetulan saya yang tahu duluan kalau ada guru yang mau masuk kelas, makanya lebih cepat ambil posisi duduk 'manis'...xixixiiii

    ReplyDelete
  29. wah yang kelima sama dg saya hahaha

    ReplyDelete
  30. ya ampyunn mbak Ririe pernah naik kelas,,,wkwk,,,ups maaf mbak becanda :) seru baca2 pengalaman masa bocah doeloe...:)

    ReplyDelete
  31. @r.a.c. cutting sticker: Lha Mestinya masih di TK, meski pernah gak naik kelas, tapi SD-SMA saya masih masuk daftar the youngest student lho? Kalau kuliah 'lewat' gelar mahasiswa termudanya karena sempat delay masuk kuliahnya.

    ReplyDelete
  32. @Mbak Dewi: Wah, terima kasih ya? Semoga jalinan persahabatan bisa lebih baik seiring berjalannya waktu...

    ReplyDelete
  33. wah.. udah dapet PR rupanya.. aku ngasih PR juga loh.. hihi.. boleh di kerjain boleh nggak kok :)

    ReplyDelete
  34. @Risah Icha Az-zahra: Iay neh Mbak, lumayan kumat 'bandel'nya jadi murid kelamaan ngerjain PRnya. PRnya sudah saya lihat ttg 11an ya? nanti saya rapel saja ya, karena udah duluan dapt PR tsb dr Mas Kahfi. Tapi tengkyuu loh dan mention saya

    ReplyDelete
  35. aduh2 PR mas sdh bejibun,, belum kelar2,, kalau gak dikerjakan bakal tinggal kelas,, nih ya,,tunggu waktu luang,,:)

    ReplyDelete
  36. @al kahfi: Tapi yang asli pernah tinggal kelas tuh aku loh?. PR dariku bisa di jamak dan qashar kok...Btw, sepertinya lagi super duper sibuk ya Mas?

    ReplyDelete
  37. jiah, kok pada mbahas SD ya?

    ada yang SMP, SMA, wkwkwkwk..
    hmmm

    ReplyDelete
  38. wahh mbak kinan,pernah tinggal kelas ya?

    ReplyDelete
  39. @riva'i: Ini kan ceritanya lagi jadi "murid" yang baik maka ngerjain PRnya sesuai soalnya....Semoga kagak deh PR SMP/SMA...ehehehehee

    ReplyDelete
  40. yah kocak amat mbak....
    gak naik kelas kok rasanya seneng banget...
    hmmm anak kecil emang kadang aneh...
    :P

    ReplyDelete
  41. aaah sama kaya saya. persis ceritanya, langsung SD ga pernah TK karna ortu ga bisa nemenin. cuma saya pas cawu tiga tiba2 rangking 6 makanya naik kelas. padahal cawu 1 dan 2 nomor satu dari belakang. senang punya temen ga pernah tk haha

    ReplyDelete
  42. huwaaa komen saya hilang mbak ririe. coba pake pop out dong kotak komentarnya biar ringan :((

    ReplyDelete
  43. ada kok, saya sudah keliling2.

    ada yang mbahas sma, tapi PR bukan ya?

    mbok mbahasss masalah percintaan bu,
    yang galau galau githu deh.
    wkwkwkwk

    ReplyDelete
  44. mbak mempunyai memory yang kuat utk masa masa di sekolah dasar..hmm,, dan tidk malu mengungkapkn pernh tinggal kelas..:)

    ReplyDelete
  45. @zone: Iya, saya sendiri kalau inget kenangan itu masih gak ngerti kenapa saya justru seneng ketika tahu gak naik kelas...mungkin pikiran saya juga masih pola pikir anak yg mestinya duduk di bangku TK

    ReplyDelete
  46. @Nurmayanti Zain: Iya tuh Mbak, tiap tahun di desa saya ada pagelaran wayang golek selama 2hari 1 malam.

    ReplyDelete
  47. @riva'i: PR SMP dan SMA'nya saya gak dapat *horeeee*...Kalau mbahas percintaan, nanti malah ngabisin tisyu di rumahnya masing-masing. Till this present I've no romantic love story. Nanti malah gak asyik di ceritain di sini karena kebanyakan alurnya ceritanya crowded dan complicated...

    ReplyDelete
  48. wkwkwkwk.
    kan kalau cewe' biasanya mbahas cinta cinta bu'
    hahahaha.

    oh iya,
    google adwordsnya dah bisa.
    tinggal nunggu abis saldonya.
    hehehe.
    400 ribu jangan disia siakan ya bu'

    ReplyDelete
  49. @rivai: Berarti saya cewek yang "tidak biasa' dunk karena gak bisa mbahas hal yang private begituan yang di baca orang sedunia...wkwkwk...
    Btw, Masih belum saya gunain kupon dari googlenya karena masih belum tahu gunainnya gimana...

    ReplyDelete
  50. @Annesya: Hahahaa...senengnya juga ada teman yang gak sekolah TK...

    ReplyDelete
  51. @Annesya: Maaf Mbak, baru tahu commentnya masuk SPAM. Ini dah ta ganti Pop Out, semoga bs di akses dengan lebih friendly;;

    ReplyDelete
  52. @k[A]z: weeei, nonjoknya kan kalau di isendin dulu. Lagian gak bakal keras tonjokan cewek..

    ReplyDelete
  53. @sherafim77: Saya rasa tiap orang bisa mengingat masa lalunya, saat-saat sebelum sekolah juga masih ada yang saya ingat tp kalau di tanya kenangan yg masih saya ingat mulai di usia berapa, itu yg saya lupa...hehehe

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.